Panduan & Informasi Acara
Haul dan Ziarah Kubra ‘Ulama & Auliya’ Palembang Darussalam
Haul dan Ziarah Kubra ‘Ulama & Auliya’ Palembang Darussalam merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan bertahun-tahun oleh salaf Baalawi di Kota Palembang menjelang masuknya bulan Ramadahan.
Sejak Tahun 2004 kegiatan ini lebih semarak dan menjadi sebuah event akbar karena banyak dihadiri habaib dan tamu dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, dan juga dari luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura, Thailand, Yaman, Arab Saudi dan negara-negara lainnya.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan tradisi yang kaya ilmu dari Salafunassholeh yang unik dan patut untuk disebarluaskan keberadaannya demi menambah khazanah pengetahuan dan Kebudayaan Islam di Nusantara dan di Dunia.
Rangkaian acara pada kegiatan Haul dan Ziarah Kubra ‘Ulama & Auliya’ Palembang Darussalam adalah sebagai berikut.
1. Ziarah di Pemakaman Auliya dan Habaib Al-Habib Ahmad bin Syech Shahab & Haul Al-Habib Aqil bin Yahya.
Pemakaman Al-Habib Ahmad bin Syeikh Shahab atau Gubah Duku terletak di Jalan Dr. M. Isa Lr. Gubah 8 Ilir Palembang. Perjalanan ziarah dimulai dari Masjid Darul Muttaqien yang berlokasi di dekat pertigaan Jalan Slamet Riady dan Jalan Dr. M. Isa (Pasar Kuto) menuju ke Gubah Duku. Masjid dan gubah tersebut dibangun oleh Al-Habib Ahmad bin Syech bin Shahab, diatas tanah wakaf milik ayahnya yaitu Al-Habib Syech bin Ahmad Shahab. Karena, semasa hidupnya Al-Habib Syech dihadiahi sultan sebidang tanah luas dari Kuto hingga Kenten.
Di pemakaman inilah sebagian besar Sadah Ba’alawi Palembang dimakamkan dan diantaranya dimakamkan juga para ulama dan waliyullah. Di pertengahan perjalanan menuju Pemakaman Al-Habib Ahmad bin Syech Shahab, diziarahi pula makam Al-Habib Aqil bin Muhammad bin Yahya yang terletak di Jl. Dr. M. Isa (Simpang 4 Lampu Merah Veteran) Palembang.
Al-Arif Billah Al-Habib Ahmad bin Syech Shahab
Habib Ahmad adalah seorang yang alim dan banyak karomahnya. Semasa hidupnya beliau banyak menimba ilmu pengetahuan di Palembang, bahkan hingga ke Hadhramaut. Al-Habîb Ahmad banyak memilki keturunan dan beliau termasuk penghulu nasab Bin Shahâb di Palembang. Semasa hidupnya, beliau dan Al-Habîb Umar bin Muhammad As-Seggâf termasuk orang pertama yang melakukan perluasan pembangunan Masjid Agung Palembang setelah Sultan Mahmûd Badaruddîn. Selain Masjid Agung Palembang, beliaupun turut andil dalam pembangunan Masjid Jami’ di Kecamatan Muntok, Pulau Bangka.
Beliau juga memiliki menantu-menantu yang alim diantaranya, Al-Habîb Abdullâh bin Idrûs bin Shahâb, Al-Habîb Syech bin Ali bin Shahâb, Al-Habîb Ahmad bin Hâmid Al-Bin Hâmid, Al-Habîb Ali bin Alwi bin Shahâb (Habîb Ali Jenggot Abang). Habîb Ahmad bin Syech wafat bertepatan pada bulan Sya’ban tahun 1367 H. Sedangkan rumah peninggalan beliau hingga saat ini masih terjaga rapi. Di pemakaman ini dimakamkan juga para waliyullah lainnya, diantaranya yaitu Al-Habib Abdullah bin Idrus Shahab, Al-Habib Syech bin Ali Shahab, Al-Habib Umar bin Hud As-Seggaf, Al-Habib Ali bin Alwi Shahab, Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Bin Hamid, Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Musawa, dll.
Al-Arif Billah Al-Habib Aqil bin Muhammad bin Yahya
Al-Habib Aqil bin Muhammad bin Yahya (Datuk Aqil) adalah seorang waliyullah yang banyak karomahnya. Beliau dilahirkan dan besar di Hadramaut, kemudian hijrah Palembang dan menetap di kota ini. Sebelum ke Palembang, Habib Aqil singgah di Malaysia untuk beberapa tahun. Di Malaysia, beliau menikah dan mendapat gelar Datuk, sehingga beliau terkenal dengan nama Datuk Aqil. Pada tahun 1306 Habib Aqil ke Palembang. Beliau tinggal di rumah Al-Habib Ahmad bin Syech bin Shahab selama lebih kurang 3 bulan. Di Palembang beliau menikah dengan Syarifah Sidah binti Umar Al-Bar. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 2 putra dan 3 putri, 2 diantara putrinya dinikahkan dengan putra-putra Al-Habib Ahmad bin Syech Shahab. Putra-putranya bernama Umar (tidak memiliki keturunan) dan Muhammad. Habib Muhammad memiliki anak bernama Syech dan Agil. Dari Habib Syech, mempunyai anak bernama Muhammad dan Habib Aqil mempunyai anak bernama Alwi dan Abdurrahman, konon kabarnya berada di Malaysia.
Banyak kisah karomah Habib Aqil bin Yahya. Diantaranya, pernah suatu ketika tatkala sedang berada di tepi Sungai Musi, beliau mendapati seseorang tengah membawa gula merah dengan menggunakan Perahu Jukung (Perahu Besar). Timbullah keinginan Habib Aqil untuk mencicipi gula tersebut, sehingga beliau meminta berulang kali kepada pemiliknya, namun yang didapati jawaban dusta dari pembawa barang tersebut dengan mengatakan yang mereka bawa adalah kayu yang mirip gula merah. Jawaban tersebut membuat Habib Aqil kecewa, sehingga dengan izin Allah didapatilah gula merah tersebut berubah menjadi kayu. Akhirnya si pemilik perahu menyesali tindakannya yang keliru. Al-Habib Aqil bin Muhammad bin Yahya dimakamkan di area tempatnya berkhalwat.